FF No Title (Cho Kyuhyun)

Titlle: No tittle

Cast: Cho Kyuhyun, Kim Heera

Genre: Angst, Sad Romance

Length: Drabble (maybe)

Author: Riska Indah Damayanti a.k.a Kyupil a.k.a Han Hyesoo

Note: Bingung nih kasih judul apa jadinya ga ada judulnyadeh hahaha. Maaf ceritanya pasaran atau apa itulah. Yaudah, happy reading yareader sekalian. Semoga suka sama cerita abal ini.

 

 

 

Story is beginning..

 

 

 

Peluh membasahi tubuh seorang gadis yang tengah memeluk eratkedua kakinya yang tertekuk. Tak jarang cairan yang terus keluar dari tubuhnyaitu jatuh membasahi tempat tidur, tempat dimana ia meringkuk saat ini.Ketakutan bercampur rasa bersalah terus menghujamnya, membuat dirinya yangsudah lemah itu meneteskan air mata.

 

Kejadian dua hari lalu, kejadian yang masih jelas terekamdalam roll film yang berada di otaknya. Kejadian yang membuat dirinya sepertiini.

 

 

_Flashback On_

 

 

 

 

“Ambilah helm ku! Pakailah!” seru seorang namja –ChoKyuhyun- sambil terus memacu kuda besinya.

 

“Tapi, kau kan—” bantah sang gadis –Kim Heera- yang dudukdibagian belakang motor sport itu.

 

“Sudahlah~ Kau ini! Pakailah! Atau aku akan menurunkanmudisini!” ancam Kyuhyun

 

“Aish~ Baiklah! Kau bisa lihat sekarang aku memakainya!”bentak Heera yang segera mengambil alih benda bulat itu dari kepala Kyuhyunkemudian memasang benda itu di kepalanya.

 

 

 

Kyuhyun tetap memacu motornya. Semilir angin mengelus lembutwajah tampannya yang sekarang nampak mengkhawatirkan sesuatu. Dahinya berkerutcemas. Sementara hembusan angin itu tetap menggoda dirinya, mengacak acak helairambutnya hingga bergusar tak karuan.

 

“Bentangkan tanganmu!” perintahn Kyuhyun pada gadis dibelakangnya

 

“Mwo?! Untuk apa?” pekik Heera tak mengerti

 

“Nikmatilah untuk terakhir kalinya kau bersamaku” ucapanKyuhyun semakin tak jelas, membuat gadis berambut ikal itu mengerutkan dahinya.“Sudah turuti saja!” Kyuhyun kembali memerintah.

 

Heera sungguh tak mengerti akan perintah aneh namjanya.Namun, entah mengapa ia menaati perintah itu dan membentangkan tangannya bakseekor burung yang mengepakkan sayapnya.

 

‘Beginikah rasanya seekor burung?’ batinnya. Matanyaterpejam menikmati liukan liukan angin yang sibuk membelai lembut dirinya.Desir angin itu membuatnya tenang, membuatnya menarik kedua sudut bibirnyahingga membentuk lengkungan manis.

 

“KYU!! AWAS!!!” pekik Heera saat membuka kelopak matanya.Bagaimana tidak? Sebuah truck besar tengah berdiri gagah dihadapannya. “INJAKREMNYA!!” Heera semakin panik.

 

“Remnya rusak” seakan telah mengetahui hal ini akan terjadi,Kyuhyun menjawab dengan wajah datar. Namun tak dapat dipungkiri bahwa ia tengahmenitikan air mata. “Mianhe. Saranghae, Heera~” ujarnya lirih penuh rasabersalah.

 

Benturan pun tak terelakan. Motor sport putih yang terlihatgagah itu tak sebanding dengan kekuatan truck yang dihajarnya. Tubuh Heeraterpental, mau tidak mau ia harus merasakan peraduan tubuhnya dengan permukaanaspal. Beruntung sebuah helm masih menjadi tameng bagi kepalanya.

 

Sedangkan Kyuhyun, kau bisa membayangkan bagaimanakondisinya saat melihat motornya yang sudah tak berbentuk lagi. Kyuhyun terlukaparah. Ia tewas seketika.

 

“ANDWAE!!!” teriak Heera melihat kekasihnya yang tengahtergeletak tak berdaya dengan parah, bahkan darah telah menyelimuti seluruhtubuh namjanya. Kakinya terlalu berat untuk melangkah. Dengan merangkaktertatih, Heera menggapai tangan Kyuhyun, menggenggamnya erat. Berharap inihanyalah mimpi buruk.

 

“Kyu! Bangunlah!!!” pintanya. Namun Kyuhyun tetap terpejamdalam kedamaiannya. Inilah mimpi buruk yang tengah menjelma menjadi kenyataan.“KYUUU!!!”

 

 

—

 

 

 

Hatinya amat sangat terluka, lebur tak berbentuk. Denganpakaian serba hitamnya, Heera hendak mengantakan Kyuhyun pada peristirahatannyayang terakhir. Perban dan luka masih menghiasi dirinya saat ini.

 

“Kau!! Kau yang harusnya mati!! Mengapa harus Kyuhyun?!! Kaulebih pantas mati!!” seorang yeoja yang diketahui adalah kakak kandung Kyuhyun–Cho Ahra- itu memaki Heera, beberapa orang menahan dirinya agar tak menghantamtubuh Heera, ia masih tak terima takdir yang diterima adiknya. Kata katanya bakmenancapkan sembilu ditengah luka Heera yang masih menganga.

 

Heera tetap berjalan, berusaha menggapai gundukan tanahdihadapannya. Ingin sekali berhambur kepelukannya, berbagi penderitaan dan rasasakit. Namun, sebuah tangan menghalangi langkahnya.

 

“Pergilah!” entah untuk keberapa kali kata kata itu takbosan-bosannya memalu Heera.

 

“Apakah salah? Jika aku hanya ingin mengantarnya tidurdengan tenang dibawah sana. Hanya ingin menjadi kekasih yang baik dan setiawalau yang terakhir. Apa itu salah?” lirihnya menatap lelaki paruh bayadihadapannya, matanya berlinang meminta belas kasihan.

 

“Lupakan anakku! Kau bukan kekasihnya! Kau adalah penyebabkematiannya! Kyuhyun tak akan pergi jika kau tak pernah mengajaknya pergi! Jadipergilah!” ayah Kyuhyun semakin menjadi jadi. Dengan seribu luka, Heeraberbalik arah meninggalkan gundukan itu, meninggalkan separuh jiwanya.

 

_Flashback Off_

 

 

 

“Hahaha. Ya! Aku adalah penyebab semuanya! Kkkk~ aku pantasmati! Aku harus mati!” seorang gadis tertawa miris sambil mencabut kasar selanginfus yang menancap pada tangannya. Tak memperdulikan darah yang terus menetes,ia berjalan pincang menuju jendela ruang rawatnya.

 

Pandangannya berbinar seakan bintang tengah bersorakmengampirinya. Perlahan ia menaiki bingkai jendela itu dan kemudian melompat keluar.

 

“KYU! AKU MENYUSULMU!!” teriaknya beberapa saat sebelumtubuhnya menghantam keras aspal hitam yang sedari tadi menantikan dirinya.Tulangnya terasa remuk, darah mengalir deras, merembes keluar seiring detakjantungnya yang terhenti.

 

 

 

END