FF / Two Heart/ Chapter 3-4/Sad Romance

Title: Two Heart Chapter 3

Length: 3/4

Genre: Romance, Sad Romance, Angst, Marriage Life

Cast: Cho Kyuhyun (SJ), Kim Heera (OC), Han Hyesoo (OC)

Rate: 16+

Author: Riska Indah Damayanti / gymgyu / Han Hyesoo / Kim Heera (ini satu orang haha)

Note: Tadaaaaaaaa!!! Author kembali dengan eksperimen FF longshot kkkk happy reading dan nikmati setiap karya author yang tidak seberapa ini kkk.

 

 

 

 

Heera merasa suaminya mulai kembali padanya. Tak jarang suaminya itu datang dan tidur bersamanya. Heera pun masih mencoba menerima kenyataan ini. Berusaha menerima ‘penengah’ itu walau hatinya tercekik.

 

“Awww..” Heera meringis kesakitan. Darah segar mengalir dari telunjuknya. Pisau yang digunakannya untuk mengiris daging meleset karena terdorong seseorang.

 

“M-mianhe, Eonni..” Hyesoo menunduk meminta maaf. Heera menatap Hyesoo tajam. Namun, wanita dengan umur di atas Hyesoo itu kembali menghela nafas beratnya. Terlihat jelas ia berusaha untuk kembali bersabar.

 

“Lain kali kau harus lebih hati-hati.” Heera memalingkan wajahnya. Ia tak mau termakan oleh emosi. Lebih baik ia mengobati lukanya daripada harus berkelahi dengan wanita itu. Ia terlalu takut akan kepergian Kyuhyun seperti waktu itu.

 

 

 

 

Suasana hening dan canggung menyelimuti kedua wanita itu. Heera memang tak ingin berkontak terlalu jauh dengan wanita itu. Sementara Hyesoo, entahlah. Ia merasa canggung dengan Heera.

 

“Eonni..” tiba-tiba saja Hyesoo memecah keheningan diantara mereka.

 

“Hm..” Heera menyahut sekenanya.

 

“Aku ingin.. mengutarakan sesuatu..” ujar Hyesoo ragu.

 

“Katakan saja.” Heera tampak tak tertarik.

 

“Aku ingin..” ucapan Hyesoo terpotong.

 

“Aku pulang!” Kyuhyun berseru dari pintu masuk. Keduanya sontak menoleh ke arah yang sama. Dengan cekatan, Hyesoo berlari menghampiri Kyuhyun. Sementara Heera dengan gontai berjalan menuju dapur.

 

“Bagaimana hari ini? Kau pasti lelah kan?” Hyesoo berusaha membantu Kyuhyun melepas jas dan membawakan tas kerja Kyuhyun.

 

“Ne, tadi ada kunjungan industri. Hhhh itu membuatku lelah..” Kyuhyun melepas penatnya dan terduduk di sofa. Hyesoo terduduk disampingnya dan mulai memijat bahu suaminya.

 

Heera menghampiri mereka berdua dan meletakkan segelas Cappuccino dihadapan Kyuhyun. Ya, Kyuhyun memang menyukai minuman itu. Baginya, minuman itu seperti pelepas penatnya selama bekerja seharian. Tanpa sepatah kata pun, Heera berlalu dan masuk ke kamar.

 

“Eonni itu aneh sekali, Oppa.” Tutur Hyesoo

 

“Ne?” Kyuhyun nampak kurang paham dengan penuturan Hyesoo.

 

“Eonni tadi mengiris telunjuknya sendiri. Untung saja ada aku.” Hyesoo kembali menjelaskan. Kening Kyuhyun berkerut.

 

 ‘Ada apa sebenarnya?’

 

 

 

 

 

 

Kyuhyun menghampiri istrinya yang terduduk menatap jendela. Semenjak pernikahan itu, istrinya lebih sering berdiam diri dan melamun. Ya, memang sesekali tersenyum. Namun ia tahu pasti wanita tercintanya itu memendam luka yang pedih.

 

“Heera-ah” Kyuhyun menggapai pundak istrinya dan terduduk di samping wanitanya. Matanya terfokus akan telunjuk kiri Heera. Terlihat luka goresan di sana. Bahkan agak lebar hingga ia merasakan ngilu hanya dengan melihatnya. Kyuhyun pun meraih tangan istrinya itu. “Ini kenapa?” tanyanya lembut.

 

“Ah, ini.. Hmm.. Biasalah, dapur bisa mencelakakan diri seseorang tanpa diduga.” Tutur Heera sembari menyelipkan senyum tegarnya.

 

“Chup~ Kau harus lebih hati-hati. Aku tak ingin dirimu terluka.” Kyuhyun mengecup telunjuk itu. “Sekarang tidurlah, aku tahu kau lelah.” Kyuhyun menuntun istrinya untuk berbaring dan mengecup dahi istrinya. Setelah memastikan istrinya terlelap, ia mematikan lampu kamar dan melangkah keluar.

 

Dengan pelan-pelan ia menutup knop pintu kamar itu.

 

“Oppa!” Kyuhyun terlonjak kaget ketika wanita keduanya itu tiba-tiba berada disampingnya.

 

“Ssstt.. Diamlah..” Kyuhyun menempelkan telunjuknya pada bibirnya. Mengisyaratkan wanita itu untuk diam.

 

“Kau terlalu perhatian dengan Eonni!” Hyesoo mempoutkan bibir mungilnya.

 

“Kkkk.. Jadi, gadis kecil ini cemburu, eoh?” Kyuhyun menggoda Hyesoo. Mereka terkikik dan masuk ke kamar mereka yang berseberangan dengan kamar Heera.

 

Tanpa mereka sadari, seseorang menangis dibalik pintu. Bagaimana sosok itu dapat tertidur lelap, jika suaminya tidak berbaring di samping dirinya? Bahkan suaminya itu tertawa diatas air mata istrinya. Sekuat apapun tembok China, jika di terpa beton yang kuat pun akan runtuh.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Heera tengah sibuk mencari sesuatu yang hilang dari tangannya. Emas perak yang senantiasa melingkar di jari manisnya hilang entah kemana. Ia yakin betul benda saksi janji suci antara dirinya dan pria bernama Cho Kyuhyun itu tak pernah lepas dari dirinya. Namun kali ini hilang.

 

“Kau mencari apa?” Kyuhyun berhasil membuat Heera hampir terkena serangan jantung.

 

“Ya Tuhan! Cho Kyuhyun, bisakah kau tidak mengejutkanku?” omel Heera.

 

“Jawab aku. Apa yang kau cari?” Kyuhyun terus mengintrogasi Heera.

 

“A-aku.. Aku.. Mencari..” Heera tak tahu harus berkata apa. Jemarinya meremas ujung bajunya tanda gugup. Kejujurannya bisa saja merusak apa yang sudah mulai membaik sekarang.

 

“Apa kau mencari ini?!” Kyuhyun menunjukkan sebuah lingkaran berwarna perak berpadu emas dengan permata indah di tengahnya. Sama persis dengan yang ia pakai di jari manisnya. Ya, walau di jari manisnya itu terdapat dua cincin sekarang.

 

“I-ini tidak seperti kelihatannya, Kyu! Kumohon percayalah..” Heera meraih tangan suaminya. Berusaha memberikan penjelasan atas hal yang tengah terjadi.

 

“Aku menemukan ini di tempat sampah! Sekeji itukah aku? Hingga kau membuang saksi janji suciku ini ke tempat sampah!!” Kyuhyun membentak Heera.

 

“Aku tak pernah melepasnya, Kyu! Kau tahu aku kan? Kau tahu aku, Kyu!” Heera masih berusaha meredam amarah suaminya.

 

“Ya, aku tahu! Kau bukanlah Kim Heera yang dulu!” Kyuhyun membanting cincin itu. Hati Heera begitu hancur. Sangatlah hancur. Bahkan lebih hancur dari hari-hari sebelumnya.

 

“Aku tak pernah melepasnya, bahkan membuangnya, Kyu! Percayalah!” Heera berlutut dan memeluk kaki Kyuhyun. Ia bahkan berani bersumpah dihadapan Tuhan bahwa ia tak pernah berniat untuk sekedar melepas cincin itu.

 

“Berhenti, Heera-ah! Kudengar kau juga mencelakakan Hyesoo! Kau bilang kau akan menerima segalanya, tapi apakah ini juga yang disebut menerima segalanya, hah?! Bahkan kau melukai tanganmu sendiri untuk menarik simpatik dariku! Aku kecewa kepadamu!” Kyuhyun masih menghardik wanita lemah itu. Menghujamnya dengan kata-kata yang tak pernah Heera kira. Bahkan ia mencengkeram wajah Heera dengan kuat. Menambah beban dan tekanan dalam hidup wanita itu.

 

“Berhentilah, Oppa! Aku juga seorang wanita! Aku tahu perasaan yang Eonni rasakan! Hentikan ini!” Hyesoo melerai perkelahian ini. Kyuhyun melepaskan cengkeramannya dan juga pelukan erat Heera pada kaki kanannya. Membuat Heera tersungkur dan lebih tersakiti. Hyesoo merangkulnya, berusaha membantu Heera berdiri.

 

“Pergi!!! Aku tak butuh dirimu!!” Heera menangkis tangan kecil Hyesoo. Ia benar-benar benci akan wanita itu. Apalagi menerima uluran tangan seseorang yang merusak hidupnya. Tidak akan! Walaupun harus mati sekalipun, Heera tak akan meraih uluran tangan tersebut.

 

 

 

 

Tak ada yang lebih menyakitkan daripada dicampakan oleh lelaki tercinta yang berstatus sebagai suami. Dan lelaki itu memilih tersenyum dan tertawa dengan wanita lain. Wanita yang merusak kehidupan rumah tangga orang dan bahkan tinggal bersama bak benalu.

 

“Kyu..” Heera memanggil nama lelakinya dengan lirih. Namun yang dipanggil hanya melewatinya seakan tak ada orang yang menyerukan namanya. “Kyu.. A-aku membuatkan sarapan untukmu. K-kau makan ya?” suaranya yang parau berusaha mengembalikan segalanya.

 

“Aku tak butuh itu semua. Toh Hyesoo bisa melakukannya.” Lelaki itu tetap berlalu, sedangkan sang wanita hanya dapat membungkam mulutnya yang menangis. Hanya dapat menatap punggung suaminya yang menghilang di balik pintu.

 

“Eonni-ah~ Mianhada.” Wanita asing itu menundukan wajahnya. Memberikan rasa bersalahnya pada wanita dihadapannya.

 

“…” bibir Heera bergetar. Lidahnya kelu untuk berbicara. Bahkan rangkaian katapun seakan menghilang dari otaknya. Ia hanya mampu berlari menuju kamarnya. Mengunci pintu kamarnya, menguncinya bersama dengan kepedihan yang memenuhi kehidupannya.

 

‘Aku bahkan tak tahu apa yang membuatnya membenci diriku. Aku bahkan tak tahu dimana letak kesalahanku. Aku bahkan tak tahu apa-apa akan hal ini. Mengapa semua terjadi, ya Tuhan?!’ hatinya menjerit bersama luapan air matanya. Ingin sekali ia berteriak, namun ia rasa pita suaranya telah putus seperti hatinya.

 

 

 

 

 

 

 

‘Tok! Tok! Tok!’ pintu kamarnya diketuk oleh seseorang. Namun pemilik kamar itu enggan beranjak dari tempat tidurnya.

 

“Eonni-ah~ Aku ingin berbicara denganmu.” Suara yang amat dibencinya memanggil dirinya dari balik pintu. Jika bisa terjadi, ia ingin Tuhan mengambil indra pendengarannya agar tak mendengarkan suara terkutuk itu.

 

“Eonni~ Bukalah.. Hmm.. Kyuhyun Oppa.. Kyuhyun Oppa mencarimu..” Heera tertegun. Kini ia beranjak bangun. Dipikirannya hanya ada Kyuhyun seorang. Ya, hanya dia. Lelaki yang membuatnya gila.

 

Dengan cekatan, tangan yang mengurus itu membuka pintu kamarnya. Persetan dengan wajah yang ia temui dibalik pintu ini. Yang terpenting baginya hanya Kyuhyun. Kyuhyun mencarinya saja sudah lebih dari cukup. Ia butuh lelaki itu. Ia rapuh tanpa lelaki itu.

 

“Dimana?! Dimana Cho Kyuhyun?!” seperti orang yang kehausan yang akan diberi air, Heera menanyakan Hyesoo sembari mengguncang-guncang bahu wanita itu.

 

“Eo-Eonni, te-tenanglah. A-aku t-tak bi-sa bica-ra ka-lau be-gini..” ujar Hyesoo tak jelas. Heera pun terpaksa melepaskannya. Ia menarik nafasnya dalam dalam, kepalanya terasa pening.

 

“Baiklah, dimana dia?” Heera berusaha setenang mungkin menanyakan keberadaan suaminya.

 

“Ia sudah berangkat ke kantor.” Tutur Hyesoo dengan wajah polos.

 

“Han Hyesoo! Bisakah kau berhenti mempermainkanku?!” Heera kembali geram.

 

“S-sebenarnya bukan itu yang ingin kubicarakan. Aku ingin minta maaf, sebenarnya aku telah berbohong pada Kyuhyun Oppa. Aku yang mengarang cerita tentang kau menyiksaku, kau yang melukai tanganmu, dan cincin itu..”

 

“Cincin itu kau yang membuang ‘kan?!” Heera mengepalkan tangannya. Emosinya sudah meluap-luap, siap untuk menyembur Hyesoo.

 

“Dengarkan aku dulu!” Hyesoo memundurkan langkahnya. Ia takut akan sosok Heera yang siap menelannya hidup hidup. “Eonni.. Kumohon.. Tinggalkan aku bersama Cho Kyuhyun..”

 

 

 

TBC

 

 

Jderrr!! Kkkkk.. Bagaimanakah kisahnya? Ah part selanjutnya adalah part terakhir, jadi yaaa nikmatin ajalah. Kritik dan Saran masih diterima dengan lapang dada

38 thoughts on “FF / Two Heart/ Chapter 3-4/Sad Romance

  1. astagaaaaaaa. sudahlah jadi benalu, suruh haera pergi dri kyu,. gak sadar dirikah tuh hyesooooooooooooooooooooooo?????

  2. Ntah kenapa sosok Hyesoo sering berubah ubah. Satu sisi tampak baik dan polos tapi satu sisi berubah jahat dan membingungkan.

  3. hyesoo sebener y maksud y jhat ngak sih??? kok dia tega ngelakuin itu n ngebuat kyuhyun marah besar ma heera
    apa tujuan dia sebenar y??

  4. Ya ampun suami suami siapa coba di suruh jauhi. yaelah hyesoo muka lu taruh di mana o_O

    Kyu juga percaya aja sama ucapan jahat ya wanita itu. kyu bisa gak kau percya sama heera :0

  5. Kyuhyun bnar benar bodoh. Ini terlalu sedikit thoor, belum puas bacanya udah tbc aja. Kkkk
    hyesoo pasti punya alasan, tapi apapun itu jika menyakiti org lain ttap saja tidak bisa di terima. Lagi pula kyuhyun terlalu bodoh, mau saja di bodohi sama hyesoo.
    Next chap deh…

  6. nah ini juga kependekan part nya
    tp q sie oke oke aja
    yg bener2 krasa feelnya cuma si heera
    kyunya agak kurang
    galaunya kurang ngena yang di kyu
    soalnya dia seakan menikmati punya istri 2

  7. What ?? HyeSoo koQ jd kurg ajar gt sih, dy yg merebut suami org dgn senaknya mnta ke Heera bwt ninggalin mrka berdoa, enak aja !!
    Aduuhh. ..HyeSoo spa sih sbnarnya.a drimu ??

  8. Yaampun …hye soo jahat banget 😦
    mudah-mudahan kyu cepet nyadar deh klo hye soo tuh licik -,-

  9. Thor, smpah geregetan bnget sma Kyu
    ya ampum…
    Buat hyeso Muka dua , haera Fighting
    Kyu Nappeun ..

  10. Han hyesoo..neol..nappeun saekki!!aakkhh..jahat amat tega amat keji amat(?) *kebawa suasana ini..kkk 😀
    ngikut nangis juga ini gegara kyu bentak si heera..oh god haish!!
    Heera kumohon kamu sabar ya…

    Baca next chapny dulu ya un 😀

  11. Astaga, kepalaku ikutan pening baca.y.. Kyuhyun kayak pura* baik pada Haera, sementara d’sisi lain ia malah bermesraan dgn wanita lain.. Ada apa denganmu evil Cho? Wanita nappeun, kau menghancurkan RT Haera + Kyuhyun.. Aish jinjja, aku pengen cekik dia rasanya

  12. omo apa maksudnya itu ‘wanita itu’ mau ngusir heera, astaga, tpi kyuhyun seharusnya cari tau dulu sebelum menuduh kan kasian yg tdk bersalah huh nyesek 😦

  13. Ihh kok si sun kyak gitu yah? Gak suka gue.. Udh ra tinggalin si mbul aja gua bakalan nampung? Luu kok ahhhahah
    #very nice

  14. Dih? Dih dih dih apa”an tu cewek cem tae kucing ngemeng bgtu — oi ! sadar diri mbak hyesoo!errr~ pengen gua gorok tuh cewek lama” makin ke sini nyebelin karakternya — sorry thor lg emoshinki nih abis baca ni part -_- maap skli lg ya thor

  15. Astagaaa hyesoo jahat banget sih udah jadi benalu di kehidupan heera sekarang minta heera untuk ninggalin Kyuhyun lagi, dasar wanita tidak tahu diri

Leave a reply to Kodok Cancel reply